oleh Siti mutmainah
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) adalah salah satu jenis manajemen Sistem informasi untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang relevan dengan tujuan organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai bentuk dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK).
SIE yang digunakan ditempat kami bekerja adalah ISBN online yang dimiliki oleh PERPUSNAS dan digunakan oleh penerbit dalam pendaftaran dan pengajuan ISBN.
Sebab informasi tentang pencantuman ISBN oleh penerbit dan Perpustakaan Nasional RI disebarluaskan baik oleh Badan ISBN Nasional di Jakarta maupun internasional di Berlin, Jerman.
Salah satu contoh halaman situs ISBN seperti dibawah ini.
Adanya SIE dalam system penerbitan buku sangat memudahkan penerbit, penulis dan perpusnas dalam memantau jenis buku yang diterbitkan oleh penulis atau penerbit.
Nah, ringkasnya begini: ISBN adalah kepanjangan dari International Standard Book Number, atau dalam bahasa Indonesia angka standar buku internasional. Setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit, maka wajib mencantumkan ISBN ini. Tiap ISBN unik, karena satu ISBN hanya digunakan oleh satu judul buku saja. Logo ISBN ini berbentuk barcode dan biasa ditemukan pada bagian belakang buku. Lalu, apa sih sebenarnya fungsi ISBN? Yuk cek Fungsi ISBN Buku, Wajib Tahu Nih. Bayangkan jika tidak ada aplikasi pada isbn di perpusnas jelas sulit membedakan karya buku tiap-tiap orang dan tiap tiap penerbit.
Fungsi ISBN Buku yang Wajib Diketahui Penulis Maupun Penerbit
Fungsi ISBN: Sebagai Identitas Buku
Setiap buku ada judul, penulis, penerbit, genre, dan juga tahun terbitnya. Nah jika ada banyak buku dari beragam penerbit berbeda, tentu punya cara pemberian identitas masing-masing. Oleh karena itu, ISBN diberikan agar pemberian identitas suatu buku menjadi seragam. Ini akan mempermudah identifikasi buku.
Fungsi ISBN di sini sebagai identifikasi setiap buku terbit, jadi tidak bisa sembarangan. Penggunaan ISBN secara umum diatur oleh kantor pusat ISBN di Berlin, Jerman. Di Indonesia sendiri, Perpustakaan Nasional merupakan Lembaga yang ditunjuk untuk mengatur penggunaan ISBN di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, setiap buku yang terbit, oleh penerbit pasti dimohonkan nomor ISBN.
ISBN adalah salah satu unsur yang harus termuat di dalam buku yang berkualitas. Buku yang berkualitas tidak hanya berisi tulisan dan materi yang bagus saja, tetapi juga harus memuat berbagai unsur atau isi yang sesuai dengan syarat bagaimana sebuah buku dapat dinilai berkualitas.
Salah satu ciri buku yang berkualitas adalah memenuhi standar yang mana terdapat ISBN. ISBN ini biasanya tercantum di dalam sebuah buku dan menjadi hal yang sangat penting. ISBN ini biasanya berupa barcode yang terdapat di bagian belakang buku yang seringkali dikira kode yang diberikan oleh toko buku.
Akan tetapi, bukan itu lho fungsi ISBN. Lalu apa pengertian ISBN? Di bawah ini akan dijelaskan dengan lengkap mengenai apa itu ISBN, fungsi dari ISBN, cara memeriksa ISBN, dan apa saja ketentuan yang bisa dilakukan untuk mengajukan ISBN terbaru.
Apa Itu ISBN?
Menurut laman Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, ISBN (International Standard Book Number) merupakan kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Pada ISBN tersebut, terdapat informasi mengenai judul buku, penerbit buku, dan juga kelompok penerbit yang ada di dalam ISBN.
Biasanya, ISBN ini terdiri dari deretan angka yang berjumlah 13 digit yang mana fungsinya adalah untuk memberikan identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Sehingga dengan demikian, maka satu nomor ISBN adalah untuk satu buku saja dan tentu akan berbeda dengan nomor ISBN pada buku yang lainnya lagi.
ISBN ini diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan atau berlokasi di London. Di Indonesia sendiri, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menjadi Badan Nasional ISBN yang memiliki hak untuk memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia.
ISBN juga biasanya disebut sebagai angka standar buku internasional. Nomor ISBN ini diberikan untuk buku yang akan diterbitkan oleh penerbit, sehingga secara sederhana ISBN ini dijadikan identitas buku dan angka atau barcode yang tercantum di dalam ISBN menjadi sistem identifikasi unik pada setiap buku-buku yang kemudian diterbitkan dan mencakup seluruh dunia.
Apakah Anda suka membaca buku atau bahkan gemar menulis buku? Pastikan Anda tahu tentang istilah ISBN pada terbitan buku. Pada umumnya, ISBN difungsikan untuk mengetahui keaslian buku, namun apa arti dari ISBN itu sendiri?
Pengertian ISBN
ISBN (International Standart Book Number) adalah deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor memberikan identifikasi unik untuk setiap terbita buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan universitas maupun distributor. (Sumber : isbn.perpusnas.go.id/)
Lewat kegiatan cek ISBN maka bisa diketahui detail mengenai identitas buku tersebut. Mulai dari judul buku, nama penulisnya, nama penerbitnya, dan unsur lain di dalam identitas buku.
Lalu apa fungsi dari ISBN itu sendiri? Dan seberapa pentingnya ISBN untuk identitas buku itu sendiri?
ISBN merupakan komponen yang penting untuk buku, hal ini difungsikan sebagai :
- Sebagai Penguat Identitas Buku
Seperti yang kita tahu, isu plagiarisme menjadi hal yang sangat meresahkan. Selain dapat merugikan pihak, juga dapat memberikan dampak yang buruk terhadap buku terbitan asli. Dengan adanya nomor serial ISBN, kita tahu adanya nama penulis, nama penerbit, dan lainnya.
- Penulis di Indonesia Menjadi Lebih Banyak
“Banyak Jalan Menuju Roma”, ada banyak cara untuk mencapai suatu tujuan. Para penulis banyak menanyakan perihal bagaimana cara pembuatan ISBN dan beberapa diantaranya merasa bahwa tidak memiliki waktu untuk mengurusnya. Kini, para penulis bisa menggunakan jasa penerbit untuk kepengurusan ISBN. Kemudahan ini yang tentunya akan mendorong lebih banyak orang untuk menjadi penulis yang produktif dan dapat terus berkarya melalui tulisan yang berkualitas.
- Kredibilitas Buku Terbitan Menjadi Lebih Terjamin
Dengan buku terbitan yang dilabeli oleh nomor seri ISBN, buku tersebut terjamin legalitasnya. Selain itu, pihak penerbit juga telah memberikan pelayanan terbaik untuk para penulis, hal tersebut yang menjamin buku tersebut menjadi lebih berkualitas.
- Promosi Buku dan Distribusinya Akan Lebih Mudah
Selain menulis buku, penulis juga harus mempertimbangkan promosi karyanya untuk dapat diterima oleh lebih banyak pembaca. Agar promosi mudah dan cakupan wilayahnya luas, maka wajib ada nomor ISBN. Hal tersebut juga menjadi tugas penerbit untuk memastikan arus promosi dan distribusi buku lebih efektif. Namun penulis harus hati-hati dalam memilih penerbit, agar tidak terselubung ke penerbit yang tidak bertanggung jawab dan ada kesalahan distribusi.
Tanpa adanya ISBN pun, proses distribusi buku rawan adanya kesalahan, sehingga hal tersebut dapat merugikan penulis maupun penerbit itu sendiri. Buku tidak lagi tertukar saat didistribusikan, pembeli pun bisa mendapatkan buku yang sesuai dengan pesanan. Jadi, untuk mendukung kelancaran arus distribusi maka buku perlu memiliki kode ISBN.
Bagaimana Cara Mengecek Nomor Seri ISBN Secara Mandiri?
Untuk mengetahui nomor seri ISBN pada buku, dapat dilihat pada sampul belakang buku terbitan. Cara mengetahui informasi selengkapnya tentang buku tersebut, dapat melalui website https://isbn.perpusnas.go.id/ lalu mengetikkan nama pengarang / penerbit / nomor ISBN pada buku.
SELAIN ISBN ADA QRCBN
Masih dalam topik per-ISBN-an. Tidak diperbolehkannya penggunaan ISBN bagi buku antologi, cerpen, quotes, dan puisi. Disebebkan karena terlalu banyaknya jumlah buku di Indonesia yang di beri nomor ISBN. Lonjakannya tidak wajar, jadi Perpustakaan Nasional Indonesia ditegur sama Perpustakaan Internasional.
Akibatnya, penggunaan ISBN akan dikurangi. Salah satu yang dilakukan sama Perpusnas yaitu membatasi penggunaan ISBN bagi buku antologi. Untuk teknik dan pelaksanaannya yang lebih tahu persis adalah mereka yang sedang berada di hulu penerbitan buku. Sebagai penerbit,pelaksana dan aktivis literasi, saya hanya bermaksud memberi informasi sebatas pengetahuan.
Oleh karena itu, dari penerbit mengganti penggunaan ISBN menjadi QRCBN (QR Code Book Number). Aplikasi pengidentikasi Buku dengan teknologi terbaru dengan QR Code atau kode batang, dimana hasil pindainya akan menampilkan lebih banyak informasi tentang buku yang sudah diterbitkan. Layanan QRCBN sepenuhnya Gratis. Setiap Buku yang terbit akan memiliki Nomor Identifikasi yang Berbeda.
Adapun ketentuan yang pasti, tetap menunggu nanti bagaimana pelaksanannya. Pengalaman ini berdasarkan yang saya alami saat dalam membantu proses pengurusan penerbitan karya penulis. Proses pengajuan ISBN sedikit agak lama, karena peraturan yang mulai ada regulasi baru. Semoga bermanfaat, tentang kepastian yang lebih mantap, silahkan bisa mencoba untuk menulis buku antologi dan sejenisnya dengan proses atau birokrasi seperti apa. Semoga lebih bisa untuk bahan acuam saja. Selebihnya monggo.
Bagi teman-teman penulis yang hanya menjual buku dengan jumlah sedikit atau hanya dikonsumsi untuk kalangan tertentu, QRCBN adalah solusi terbaiknya. Karena ISBN saat ini sudah tidak mengeluarkan barcodenya untuk penerbitan buku dalam jumlah yang terbatas. 2. Proses ISBN membutuhkan waktu yang lama. bisa 2 minggu bahkan saat ini sampai 2 bulan lamanya. dan kemungkinan tidak akan keluar lagi. Sementara itu, proses QRCBN hanya diperlukan waktu sehari bisa langsung mulai proses cetak. Jadi lebih praktis dan gak pake lama tentunya. 3. ISBN dan QRCBN sama-sama legal, dapat dipindai, mempunyai fungsi yang sama yakni sebagai identitas buku. Di dalam keduanya memiliki sejumlah informasi berupa cover, penulis, judul buku, sinopsis, jumlah buku dan tahun terbit. namun QRCBN lebih modern karena sudah bisa dipindai lewat gawai. Penggunaannya sangat mudah tinggal scan barcodenya langsung muncul identitas buku.
Kita bisa mebayangkan jika tidak adanya aplikasi dalam penerbitan dan penomoran buku yang diatur oleh perpusnas, jelas ribet tumpang tindih, sulit dalam koordinasi dan pengarsipan karya.
Dibawah ini merupakan contoh aplikasi yang digunakan dalam pendataan buku buku karya terbitan laduny. Kita bisa cek online, judul buku, nama penulis,tahun terbit. Bahkan semua ini terindek dan terkoneksi dengan dupak.
Gambar pendaftaran/pengajuan ISBN di penerbit laduny
Gambar jenis buku yang sudah diterbitkan ISBN di penerbit laduny
Meski terlihat sepele, nyatanya ISBN ini sangat bermanfaat bagi pustakawan hingga saat ini. Meskipun juga hanya terdiri dari deretan angka, tetapi penggunaan ISBN tidak bisa sembarang digunakan karena di dalamnya terdapat kode etik dan aturan tertentu yang mana pada setiap negara pun memiliki cara yang berbeda dalam penerapan ISBN pada buku terbitan tiap negara.
Dengan adanya kemudahan ISBN, maka standar internasional untuk berbagai buku terbitan mulai mengadopsi sistem ini yang mana sistem identifikasi ini juga kemudian disebut sebagai ISSN atau International Standard Serial Number.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, banyaknya buku bahkan jutaan di Indonesia ini akan membuat pembaca atau penulis kesulitan membedakan identitas yang satu dengan yang lain. Meski ada berbagai tema, genre, judul, penulis, dan lain sebagainya, Anda juga memerlukan cara unik dan mudah untuk digunakan sebagai pemberian identitas pada buku.
Karenanya, ISBN hadir agar penulis dapat mengidentifikasi lebih baik lagi apa sistem identifikasi buku yang diperlukan dan juga memudahkan penulis untuk mencantumkan berbagai identitas buku, mulai dari judul buku, nama penulis, tahun terbit, penerbit, dan lain sebagainya yang informasinya penting untuk dimuat di dalam informasi atau identitas buku.
ISBN ini tidak boleh sembarang dipilih dan ditulis karena isi atau kode pada buku yang satu dengan buku yang lainnya berbeda. Penggunaan ISBN ini sudah diatur oleh kantor pusat ISBN di Berlin, Jerman. Untuk dapat mengajukan ISBN juga bukan hal yang mudah. Penulis harus membuat permohonan yang dikirimkan melalui berbagai lembaga yang ditunjuk untuk mengurus ISBN pada setiap negara.
Oleh sebab itu proses penerbitan buku tidak lah mudah. Setiap penerbit perlu memohon nomor ISBN untuk setiap buku yang akan diterbitkan. Penerbit diwajibkan membuat permohonan ISBN melalui Perpustakaan Nasional sebagai lembaga yang ditunjuk oleh ISBN pusat di Indonesia.
Jika penulis menganggap penting atau tidaknya ISBN tergantung pada diri mereka masing-masing, tetapi ISBN ini memang perlu, apalagi jika penulis tersebut menerbitkan bukunya untuk keperluan apapun. Baik itu untuk koleksi, dikomersilkan, arsip, dan lain sebagainya. Dengan demikian, maka penting untuk penulis memiliki ISBN pada buku yang diterbitkannya.
Terimakasih
Metro 17 desember 2022
Oleh Siti Mutmainah
Terima kasih atas informasinya, sangat bermanfaat.
sip