Jika kalian bertanya siapa superhero idolaku masa kecil mungkin akan menjawab Superman. Namun jika kalian bertanya siapa superhero idolaku Hari ini aku menjawab orang tuaku. tidak ada pahlawan yang lebih hebat dari keduanya. Mereka tidak punya tubuh baja tapi mereka punya hati sekuat baja yang sanggup menerima pukulan bertubi-tubi demi kebahagiaan anaknya. Mereka tidak bisa terbang tapi dengan segala tenaga yang tersisa mereka bersedia menopang agar anaknya mampu terbang dan meraih mimpi serta cita-citanya.
Jadi berapa banyak dari kita yang benar-benar tahu tentang orang tua kita. Apakah kita pernah Duduk diam dan mendengarkan cerita mereka ataukah kita terlalu sibuk dengan urusan kita. Sehingga tak sempat menggali lebih dalam, sosok yang selalu melindungi kita.
Apakah kita benar-benar menyayangi mereka? jika mengenali saja tidak.
Orang tua berdiri di paling depan menjaga anak-anak mereka agar tidak merasakan penderitaan yang pernah mereka rasakan, tentu dengan cara mereka masing-masing.
Bukankah Setiap keluarga punya perjalanan masing-masing dan meski tidak ada keluarga yang sempurna di dunia ini.
Kekurangan demi kekurangan dalam keluargalah yang pada akhirnya membuat kita Rindu Untuk pulang untuk kembali melengkapi untuk kembali berkumpul bersama lagi.
Lantas Apakah satu kata Maha indah yang boleh mengalami mengawali semuanya bagiku selalu ibu. Ibu merupakan tempat cinta kasih bermuara beliau adalah seseorang yang seringkali lupa mendoakan dirinya sendiri hanya karena terlalu sibuk mendoakan anak-anaknya. Karena lewat beliaulah aku hadir di muka bumi, karena Kasih Sayangnya aku mampu mengerti apa arti perjuangan dan pengorbanan.
Mengenali orang-orang hebat yang pertama kali mengajarkanku agar aku bisa menjadi diriku sendiri.
Tidak ada keluarga yang sempurna tapi aku bersyukur lahir di keluarga ini dari rahim seorang perempuan yang mengagumkan.
Pengantar Penulis
Hidup dan keberanian menghadapi tantangan, hidup pada dasarnya adalah tantangan hingga ujian. Untuk menghadapi tantangan dibutuhkan manusia-manusia yang terlatih untuk menghadapi bukan menghindari.
Daya juang dibutuhkan untuk menembus hambatan, bukan hanya ditatap atau bahkan diratapi. Mindset menerobos tantangan, hambatan, dan kesulitan itu adalah grow mindset.
Terbiasa dididik untuk menghadapi kesulitan sehingga menjadi pemenang. Sebaik-baik generasi yang ‘manja’ ia akan mudah hancur digerus kompetisi dan ketidakpastian.
Oleh karena itu, kita perlu mengingatkan orang tua dan para guru, betapapun ‘punya’ dan sejahteranya mereka, berikanlah tantangan dan tanggung jawab pada anak-anak sedari muda. Karena, proses dan keadaan itulah yang akan membentuk karakter matang dan kuat.
Biarkan mereka dengan sebuah kegagalan, sebab lebih baik mereka belajar bangkit dari satu kegagalan dan kegagalan lain ketimbang akan menjadi gagal selamanya karena tidak terlatih bangkit dari kegagalan.
Berikan mereka keterampilan hidup, self regulations, dan mampu membuat keputusan yang tepat.
Buku ini memuat 23 poin beserta kalimat motivasi, kejadian yang dialami penulis dan tentunya diambil dari kisah nyata yang dikemas dalam bentuk memoar, diolah dan disajikan menjadi kalimat fiksi yang menarik.
Kami berharap bisa membersamai nasib generasi Indonesia agar tidak menjadi generasi yang rapuh sebagai generasi strawberry.
Penulis berharap buku ini mampu memberi dorongan yang positif untuk anak muda terus berjuang walau dalam keterbatasan.
Tentu tidak semua orang siap dengan perubahan, tetapi, orang-orang yang mau menerima perubahan dan mengubah hidupnya akan menemukan setting hidup yang lebih baik.
Mari berjuang untuk perubahan mulai dari sekarang dan dimulai dari diri sendiri.
Salam sukses
Salam perubahan
Ttd
Mutmainah, siti